26 C
Medan
Minggu, 8 September 2024

Perguruan Tinggi Sekarat akan Dipaksa Merger

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan mengurangi jumlah perguruan tinggi dengan menggabung beberapa perguruan tinggi “sekarat” dengan perguruan tinggi berkualitas.

Menurut Direktur Jenderal Kelembagaan Kemristekdikti Patdono Suwignjo di Jakarta, lebih baik jumlah perguruan tinggi sedikit namun berkualitas. “Lebih baik perguruan tinggi di Indonesia sedikit tetapi berkualitas, ketimbang banyak seperti saat ini, namun kurang berkualitas,” ujar Patdono, seperti dikutip Antara, Rabu (19/7/2017).

Selain jumlah perguruan tinggi di Tanah Air banyak, juga perguruan tinggi tersebut banyak yang tidak sehat neraca keuangannya dan juga jumlah mahasiswanya. Oleh karena itu, dia mendorong agar perguruan tinggi yang tidak sehat sukarela bergabung dengan perguruan tinggi lainnya, agar semakin kuat.

“Kami juga membuka peluang, misalnya, perusahaan ingin mendirikan universitas, sekarang kan tidak boleh mendirikan universitas baru. Jadi kita arahkan untuk mengambil alih perguruan tinggi yang kurang sehat tersebut,” jelas dia.

Kemristekdikti menargetkan pada 2019, bisa menggabung setidaknya 1.000 perguruan tinggi. Saat ini perguruan tinggi di Tanah Air mencapai 4.529 dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan Tiongkok, dengan jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa, namun jumlah perguruan tinggi sebanyak 2.824.

“Oleh karenanya, Kemristekdikti mendorong agar perguruan tinggi melakukan penggabungan atau merger, agar menjadi efisien dan perguruan tinggi itu menjadi kuat dan berkualitas,” cetus dia. (ant/rur)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca