akses.co – Angka porsi kuota haji reguler Indonesia yang tidak terpakai open seat tahun ini sebanyak 649 atau menurun dibandingkan jumlah open seat tahun lalu, 935. Seharusnya Indonesia memiliki kuota haji 204 ribu haji tetapi hanya terpakai 203.351.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali mengungkapkan tidak terpakainya kuota itu salah satunya karena jemaah Calon Haji (Calhaj) yang ditetapkan berangkat justru membatalkan di menit-menit akhir. Selain itu, penyebab lainnya adalah dokumen imigrasi sudah didapat tetapi keberangkatan Calhaj mepet dengan tanggal penutupan.
“Tahun ini open seat 649 kuota haji, tahun lalu 935,” papar Nizar Ali seperti di lansir di laman www.kemenag.go.id, Minggu (19/08/2018).
Kementrian Agama (Kemenag) telah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka open seat tersebut. Namun, tetap saja tidak bisa dihindari. Angka 649 itu sendiri tergolong sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah jemaah reguler yang berangkat dan telah mendarat seluruhnya di Tanah Suci sebanyak 203.351 orang.
“Pembatalan itu bisa karena calon haji bersangkutan meninggal, sakit keras dan alasan lainnya,” ungkap Nizar.
Di sisi lain, pihaknya menyebut jemaah yang tahun ini batal tetap mendapat prioritas berangkat haji di tahun berikutnya.
Diketahui, jemaah Jalhaj berangkat secara bergelombang yang terbagi dalam 511 Kelompok Terbang (Kloter). Penerbangan terakhir tiba Kamis (16/08/2018). Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan jajaran Amirul Hajj juga telah berada di Arafah. Keseluruhan jemaah akan terus datang hingga malam nanti untuk mengikuti wukuf sebagai puncak haji. (din)
