akses.co – Langkah Dwi Prastyo yang akan melaporkan akun facebook bernama Nobel Sllu Giawa yang melontarkan komentar penghinaan agama Islam mendapat respons dari Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut.
Kuasa Hukum GAPAI Sumut, Ade Lesmana mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan Dwi Prastyo. “Kami akan hubungi Dwi Prastyo besok (Sabtu 29/7/2017),” ujar Ade kepada akses.co, Jumat (28/7/2017) sore.
Menanggapi hal tersebut, Ade mengkhawatirkan, kasus serupa akan terus terjadi jika majelis hakim tidak menjatuhkan hukuman maksimal kepada pelaku penistaan agama. “Sebenarnya ini yang sangat dikhawatirkan jika majelis hakim tidak menjatuhkan hukuman maksimal terhadap pelaku penista agama. Akan terus terjadi yang begini ini,” ucapnya.
Dikhawatirkan akan ada kemarahan umat yang menilai majelis hakim atau aparat penegak hukum tidak memberikan hukuman maksimal kepada pelaku penistaan agama. “Selanjutnya kalau sudah begini, dikhawatirkan akhirnya akan memancing mereka yang tersakiti untuk melakukan tindakan main hakim sendiri. Untuk itu kami berharap, majelis hakim seperti pada kasus Anthony Hutapea akan memberikan hukuman maksimal,” pungkasnya.
Untuk diketahui, media sosial facebook kembali muncul tulisan bernada merendahkan agama Islam, kali ini lewat akun facebook bernama Nobel Sllu Giawa lewat komentarnya di dinding akun facebook Kampak FC. “Tuk pa negara islam d banggakan islam itu kapret tai laso” demikian isi isi salah satu komentarnya. (sam)
