akses.co – Salah seorang pemain muda potensial yang sebelumnya bergabung dengan PSMS Medan, Frengky Kogoya, angkat koper kendati sebelumnya sudah didaftarkan di kompetisi Liga 1 musim 2018.
Pemain asal Wamena, Papua, itu akhirnya batal bergabung bersama tim Ayam Kinantan musim ini setelah tidak setuju dengan nominal kontrak yang ditawarkan manajemen PSMS. “Frengky lolos seleksi bersama PSMS. Tapi ketika nego tidak deal. Sehingga, dia gagal bergabung dengan PSMS,” ujar Pelatih PSMS, Djajang Nurjaman, Jumat (23/2/2018) dikonfirmasi via sambungan telepon seluler.
Namun, Djanur-sapaan akrabnya, menyebutkan, untuk memenuhi kuota tujuh pemain U-23 sebagai syarat untuk klub Liga 1, pasca hengkangnya Hengky, pihaknya sudah menyiapkan pengganti yaitu Bima Fahreza, dari PS Binjai United. “Jadi kita sudah pas tujuh pemain,” ungkapnya.
Bima sendiri sebelumnya PSMS U-17 musim lalu di Piala Soeratin. Sementara itu, Sekretaris PSMS, Julius Raja menambahkan, Frengky yang merupakan mantan pemain PSPS itu awalnya sudah setuju dengan Djanur.
“Iya masalah enggak cocok harga. Bicaranya tidak konsisten. Berkilah. Pertama sudah deal dengan pelatih, sudah salaman. Tapi, waktu teken dia protes kok segini. Dia bilang enggak maulah saya segini. Tiba-tiba pergi tanpa pamit,” jelas pria yang akrab disapa King tersebut.
King mengurai, Frengky membuka nilai gaji Rp20 juta per bulan. Namun, manajemen PSMS minta turun harga hingga Frengky menawarkan Rp15 juta. “Kita tawarkan Rp10 juta per bulan, dia enggak mau. Pemain PSMS pun ada beberapa dengan angka segitu. Dia kan masih muda. Tapi jadinya kayak sudah pemain senior. Lagian dia hanya untuk memenuhi kouta pemain U-23,” bebernya.
Akhirnya, kata King, pelatih memutuskan untuk mencari yang lain hingga muncullah nama Bima Fahreza. Kini, selain Bima, keenam pemain U-23 lainnya adalah Frets Listanto Butuan, M Alwi Slamet, Fredyan Wahyu, Firza Handika, Akbar Dohodongan Rambe. (sam)
