27 C
Medan
Selasa, 17 September 2024

KNPI Sumut Minta Sukmawati Ditangkap

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut mendesak Polri untuk menangkap Sukmawati Sukarno Putri karena telah menghina Islam dan menodai perjuangan ulama dalam memerdekakan Bangsa Indonesia. Puisi Sukmawati akan menimbulkan potensi perpecahan Bangsa dan merusak kerukunan umat beragama Indonesia.

Hal itu dikatakan Sugiat Santoso Ketua DPD KNPI Sumut, Selasa (3/4). Sebelumnya, pada Kamis (29/3), di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Sukmawati membacakan puisi yang berjudul ‘Ibu Indonesia’. Dalam puisi itu Sukmawati menyinggung soal syariat Islam, cadar dan Adzan yang begitu identik dengan Islam.

Sugiat menilai, puisi Sukmawati tersebut sangat menyakiti hati umat Islam, dan sudah sangat menghina Islam. Bait bait puisi yang di bacakan Sukmawati sangat tendensius terhadap Islam, seperti sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
lebih cantik dari cadar, gerai tekukan rambutnya suci
sesuci kain pembungkus wujudmu. Lalu kata kaalta aku tak tahu syariat Islam, suara kidung lebih merdu dari alunan azan. “Kalimat kalimat diatas tentu sangat menyakitkan jika kita baca dan hal itu sudah sangat keterlaluan,” tandasnya.

Menurut Sugiat, mungkin Sukmawati lupa atau justru tidak tahu menahu soal perjuangan Bung Karno saat mengusir penjajah di Indonesia. Katanya, dulu Belanda memprovokasi Indonesia bahwa akan datang pasukan sekutu untuk menangkap Soekarno, Bung Hatta yang diklaim sebagai kolaborator Jepang dan para santri yang tergabung dalam Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, dan Hizbullah sebagai tentara didikan Jepang.

Lanjut Sugiat, mendengar hal itu maka utusan Bung Karno datang menemui KH Hasyim Asy’ari untuk mengeluarkan fatwa tentang bela negara. Lalu, tak lama berselang, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa jihad kepada semua Muslim.

Sugiat mengatakan, saat itu Bung Karno sadar betul bahwa satu satunya kekuatan yang mampu mengusir penjajah saat itu adalah kekuatan rakyat. Dan para ulama memegang andil sangat besar untuk menggerakkan rakyat. “Oleh sebab itu para ulama mengeluarkan fatwa dan reaolusi jihad mengusir penjajah. Dan semangat Jihad yang ditanamkan ulama keseluruh umat tersebut berlanjut sampai agresi militer Belanda ke II, bahkan sampai saat ini,” tandasnya.

Menurut Sugiat, harusnya Sukmawati baca sejarah perjalanan Bangsa Indonesia, agar tidak sembarang berucap dan mengotori sejarah perjuangan umat Islam dalam perjalanan perjuangan Bangsa. “Jika Sukmawati faham sejarah, tentu dia tidak akan lupa bagaimana darah dan nyawa umat dipertaruhkan untuk Indonesia,” tandasnya.

Sugiat berharap agar Sukmawati segera ditangkap dan memohon maaf kepada umat Islam agar suasana kerukunanan umat Islam kembali kondusif. Jika Sukmawati tidak juga diproses secara hukum, maka akan semakin banyak orang yang menghina Islam dan merendahkan perjuangan Islam. “Atas nama toleransi dan penghargaan terhadap para ulama, maka Sukmawati harus di hukum agar membersihkan nama baik Islam dan nama baik para pejuang mujahid Islam,” tandasnya. (ril)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca