26 C
Medan
Jumat, 20 September 2024

Kampung Pelangi, Spot Yang Cocok Untuk Penggemar Selfie

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Kampung Pelangi yang terletak di Jalan DR. Sutomo, Kota Semarang dulunya merupakan perkampungan kumuh. Kini, kawasan tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga mancanegara yang berkunjung. Selain melihat berbagai jenis tanaman yang dijual, mereka juga memanfaatkan untuk berfoto. Maklum hampir seluruh bangunan rumah di kawasan tersebut di cat warna – warni mirip pelangi.

Edo selaku pemadu wisata yang mendampingi rombongan studi komperatif Pemko Medan menjelaskan,
kampung tersebut dibenahi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Pemko Semarang memberikan bantuan pembenahan rumah warga yang sudah rewot dan pengecatan. Bahkan, sarana dan prasarana yang ada diperbaiki maupun di tata. “Para PKL juga ditata dan dibina untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maklum sebelumnya perekonomian masyarakat setempat sangat memperihatinkan” ungkap Edo, Rabu (28/11/2018).

Dia menuturkan, awal pembenahan pemukiman warga tersebut dimulai 2012. Lalu pada 2017 dikucurkan anggaran sebesar Rp9 miliar dari APBD Kota Semarang.”Tidak ada kontribusi diberikan masyatakat dari sini. Sebab, tidak ada retribusi yang ditarik. Namun, kunjungan wisata cukup mendongkrak pendapatan warga setempat,” katanya.

Dia menambahkan, pembenahan ini dilakukan karena Pemko Semarang merasa kesulitan menggusur masyarakat yang hidup di bantaran sungai ini. Padahal peraturan larangan bangunan di kawasan bantaran sungai sudah diterbitkan. Akhirnya didapatlah solusi melalui pendekatan persuasif dengan cara melakukan penataan.

“Warga disini sudah puluhan tahun. Sudah pernah dilakukan penggusuran. Tapi, tidak berhasil. Makanya dilakukan penataan,” tambahnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Kampung Pelangi didiami sekitar 300 kepala keluarga. Saat ini yang perlu diperhatikan adalah pengecatan ulang. Maklum sebagian cat bangunan yang ada mulai memudar.(eza)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca