akses.co – Untuk memperlancar arus pengiriman barang eksport di Pelabuhan Belawan, Otoritas Pelabuhan (OP) Belawan diminta turun tangan dan peduli soal perbaikan pelayanan depo transportasi kontainer barang ekspor di Pelabuhan Belawan. Untuk itu, DPRD Kota Medan pun akan memanggil pengelola depo, karena banyak keluhan pelaku ekspor dan para sopir terkait lambatnya pelayanan depo yang menyebabkan arus pengiriman barang eskspor selalu terkendala.
“Kita minta peran OP Belawan peduli dan memperhatikan situasi kegiatan di pelabuhan. Harapan kita agar pemilik depo kontainer segera membenahi dan meningkatkan pelayanan. Sehingga kegiatan eskpor lancar dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumut,” ungkap anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Drs Hendrik Halomoan Sitompul kepada wartawan, Senin (21/5/218).
Hendrik menambahkan keberadaan depo kontainer di Belawan banyak dikeluhkan pelaku usaha dan sopir. Pemilik depo dinilai tidak peduli soal kelancaran arus pengiriman barang. Pelayanan depo yang lambat dipastikan merugikan pelaku usaha dan sopir.
Dikatakan Hendrik Halomoan Sitompul, terkait macetnya arus pengiriman barang eksport di Belawan, DPRD Kota Medan akan memanggil pengelola depo kontainer untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang akan melibatkan seluruh stakeholder.
Tujuannya kata Hendrik untuk diminta keterangan, apa masalahnya sehingga dapat diambil solusinya. “Mungkin melalui RDP persoalan itu bisa diselesaikan. Selaku wakil rakyat, saya sangat menyesalkan tindakan pengusaha depo yang kurang respon terhadap keluhan pelaku usaha itu. Sama halnya OP dinilai mandul tidak mampu menindak pengusaha depo yang tindak mendukung kelancaran kegiatan ekspor. Seharusnya, semua itu tanggungjawab OP,” paparnya. (din)
