26 C
Medan
Jumat, 20 September 2024

Dinas Kebudayaan Gelar Lomba Tari Melayu, Balas Pantun dan Ketoprak Dor

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Untuk melestarikan budaya Melayu di Kota Medan, Dinas Kebudayaan Kota Medan menggelar lomba seni budaya Melayu selama dua hari 21 hingga 22 Juli 2018 di center piece Merdeka Walk, Jalan Balaikota, Medan.

Berbagai perlombaan seni budaya Melayu digelar diantaranya tari serampang 12, berbalas pantu dan acara itu juga dimeriahkan dengan pagelaran ketoprak dor.

Walikota Medan, T Dzulmi Eldin sangat mengapresiasi digelarnya perlombaan seni budaya Melayu di Kota Medan tersebut. Terlebih lagi, Kota Medan merupakan Tanah Deli yang identik dengan budaya Melayu.

“Budaya Melayu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Untuk memastikan agar budaya Melayu ini tidak hilang, maka digelarlah acara ini,” paparnya saat membuka perlombaan seni budaya Melayu tersebut.

Selain itu, T Dzulmi Eldin menambahkan dengan digelarnya perlombaan seni budaya Melayu tersebut, maka budaya Melayu di Kota Medan tidak tergerus dengan perubahaan zaman. “Sejatinya, melestarikan budaya Melayu menjadi tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat, agar kita bisa terhindar dari serbuan budaya asing,” ujarnya.

Menurut Eldin, budaya Melayu sangat identik dengan budaya Islam dan bisa menjadi jembatan perdamaian antar umat beragama untuk hidup harmonis. Mengingat, Kota Medan dikenal sebagai kota yang heterogen yang terdiri dari berbagai etnik budaya dan agama.

“Perlombaan seni budaya Melayu ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya. Karena, budaya menjadi salah satu tulang punggung keberhasilan pembangunan di Kota Medan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan, Suherman mengungkapkan perlombaan seni budaya Melayu tersebut digelar dalam rangka program pengelolaan keberagaman budaya Kota Medan tahun anggaran 2018 dan merupakan rangkaian perayaan HUT Kota Medan ke 428.

“Perlombaan seni budaya Melayu ini digelar selama dua hari di Merdeka Walk yang diisi dengan perlombaan berbalas pantun, tari Melayu dan ketoprak dor,” jelasnya.

Suherman menambahkan tujuan digelarnya perlombaan seni budaya Melayu itu untuk melestarikan seni budaya Melayu asli Kota Medan. Acara tersebut digelar dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan. meningkatkan kreasi masyarakat di bidang seni budaya.

“Seluruh lapisan masyarakat dilibatkan untuk memeriahkan perlombaan seni budaya Melayu ini,” pungkasnya.

Diketahui, perlombaan tari serampang 12 dibagi ke dalam dua kategori, yakni kategori muda-mudi sebanyak 14 peserta dan kategori mudi-mudi diikuti 11 peserta. Sedangkan perlombaan berbalas pantun diikuti oleh 12 grup.

Panitia pelaksana menyediakan hadiah sebesar Rp 3 juta, Rp 2.5 juta dan Rp 1.5 juta untuk masing-masing juara 1,2 dan 3 untuk perlombaan tari serampang 12 untuk kategori muda-mudi dan mudi-mudi.

Panitia pelaksana menyediakan hadiah sebesar Rp 3 juta, Rp 2 juta dan Rp 1 juta untuk masing-masing juara 1,2 dan 3 untuk perlombaan tari serampang 12 untuk kategori muda-mudi dan mudi-mudi.

Panitia juga menyediakan hadiah sebesar Rp 12 juta untuk peserta perlombaan tari serampang 12 yang terpilih sebagai raja dan ratu.

Sedangkan untuk perlombaan berbalas pantun, hadiahnya sebesar Rp 2.5 juta, Rp 1.5 juta dan Rp 1 juta untuk masing-masing juara 1,2 dan 3.

Pengumuman pemenang akan diumumkan, Minggu (22/07/2018) malam. (din)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca