akses.co – Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan dinilai tidak mampu mengelola anggaran dan membuat program perbaikan jalan. Sebab, jalan yang masih bagus sudah diaspal kembali. Sedangkan rusak parah dibiarkan.
Hal ini juga menguatkan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan bos senang. Mengingat, jalan yang diaspal yang dilihat pimpinan. Salah satu contoh Jalan Kapten Maulana Lubis yang notabene jalan depan Kantor Wali Kota Medan. Dimana jalan tersebut masih bagus sudah diaspal kembali. Sedangkan Jalan Sedap Malam 1a,b, c, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Jalan Semarang yang nota bene merupakan lokasi wisata kuliner di malam hari dan juga Jalan Ambon, Kecamatan Medan Perjuangan dibiarkan rusak parah.
“Sudah maklum kami, kalau di kawasan ini tidak ada rumah pejabat. Makanya, diusulkan sudah lama, belum diperbaiki. Coba disini rumah wali kota, belum rusak sudah diaspal,” ungkap Faisal, warga Kelurahan Sempakata kepada akses.co, Rabu (26/7/2017).
Kondisi ini membuat masyarakat Kota Medan sedikit kesal. Sebab, pembangunan yang dilakukan tidak merata. Usulan yang ditampung hanya dari kalangan tertentu saja. “Kalau bayar PBB terlambat didenda. Pembangunan tidak merata, pura – pura diam. Makanya, maklum saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Medan, Muradi mengakui, perbaikan Jalan Kapten Maulana Lubis dilakukan tahun ini dengan menggunakan anggaran APBD Kota Medan. “Namanya sudah ada anggarannya ya dikerjakanlah. Anggaran tahun inilah. Kalau tidak ada anggarannya, bagaimana mau mengerjakannya,” pungkasnya. (eza)
