26 C
Medan
Selasa, 17 September 2024

Akhyar Himbau Warga Pasang Inlet, Bayar PBB dan Jangan Buang Sampah Sembarangan

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Tidak buang sampah sembarangan, menyediakan inlet (lobang kontrol air) serta membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sumbangan terbesar masyarakat bagi Kota Medan. Sebab, meskipun ketiganya terlihat sepele, tapi memberikan dampak besar.

Hal ini disampaikan Wali Kota Medan, Akhyar Nasution ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (10/10/2017). Menurut Akhyar, dengan tidak membuang sampah sembarangan, tentunya masyarakat ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari banjir. “Artinya walaupun terlihat sepele memberikan dampak besar bagi kota ini,” jelas Akhyar.

Begitu juga dengan penyediaan lobang inlet. Hal ini untuk mengkontrol kondisi drainase. Selain itu agar mudah dibersihkan. “Apabila drainase bersih, maka air lancar. Tidak ada genangan air lagi. Infrastruktur terjaga. Tidak perlu banyak. Setiap satu rumah satu inlet. Infrastruktur di Kota Medan aman,” ungkapnya.

Sementara itu, PBB sebagai bentuk partisipasi terlaksananya pembangunan di Kota Medan. Dengan masyarakat membayar PBB, maka pembangunan semakin significan. Sebab, pajak yang dibayarkan akan dikembalikan dalam pembangunan. “Jadi, tidak perlu banyak yang dilakukan masyarakat kepada kota ini. Tiga ini saja sudah cukup,” tambahnya.

Dia juga menuturkan, pihaknya akan meminta camat dan lurah beserta jajarannya untuk memantau pemasangan pelat beton di wilayah kerja mereka masing – masing. Banyak yang menutup parit tanpa disertai adanya lobang kontrol air. Selain itu, menghimbau kepada masyarakat untuk membuat inlet. Sebab, mereka yang lebih tahu wilayahnya masing – masing. Hanya saja hal itu dilakukan secara bertahap.

“Pelan-pelanlah. Camat dan lurah biar konsentrasi dulu masalah sampah. Setelah itu baru dihimbau untuk masalah ini. Infrastruktur harus dijaga dan dirawat. Saya saja mulai cerewet terkait pengerjaan infrastruktur. Kalau tidak sesuai saya tegus dinasnya. Contohnya, pembentonan jalan baru dikerjakan harus ditutup. Tidak boleh dilalui agar ikatannya tidak lepas dan menguap. Kalau menguap tidak tahan. Inilah ke depannya harus diperhatikan,” pungkasnya. (eza)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca