28 C
Medan
Jumat, 20 September 2024

Silaturahim BEM, Perkuat Karakter Bangun Sumut

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Gubernur Sumatera Utara H Tengku Tengku Erry Nuradi melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, H Baharuddin Siagian, M.Si, membuka silaturahim Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumatera Utara, Senin (7/5/2018).

Kegiatan yang diikuti 54 BEM perguruan tinggi se Sumut tersebut, Rektor UINSU Prof Saidurrahman, bertindak sebagai keynote speaker. Dalam sambutannya, Baharuddin mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar Pemerintah Provinsi Sumut untuk menghimpun potensi kalangan intelektual muda untuk pembangunan Sumut ke depan. “Saya kira baru kali ini, puluhan BEM berkumpul di satu tempat. Ini tempat yang tepat untuk saling berbagi ide dan gagasan dari mahasiswa,” kata Baharuddin dalam acara yang digelar di Garuda Plaza Hotel, Medan.

Dalam kesempatan itu turut hadir Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr Saidurrahman, mantan anggota Komnas HAM Natalius Pigai, mewakili Kapoldasu, AKBP Robert Da Costa, Wakil Ketua KNPI Sumut Budi Nasution, dan sejumlah tokoh mahasiswa dan pemuda lainnya. Baharuddin berharap kegiatan ini bisa digelar rutin setiap tahunnya.

“Lewat kegiatan ini kita tambah daya intelektualitas, daya saing dan kesolidan mahasiswa Sumut berbasis gerakan kebangsaan untuk kemajuan Sumut yang sejahtera,” katanya.

Sementara, Rektor UINSU Prof Saidurrahman, dalam pidatonya yang berjudul ‘Gerakan Kebangsaan untuk Pembangunan Sumut’, menekankan pentingnya merevitalisasi nilai kebangsaan dalam gerakan mahasiswa. Kata dia, keutuhan terhadap nilai kebangsaan dilakukan dengan berbagai upaya yang hendak memecah belah, mendikotomikan negara dan agama, serta upaya disintegrasi lainnya.

“Persoalan tambah serius sebab arus informasi yang sangat deras sehingga sangat sulit melakukan netralisasi,” ujar Guru Besar ini.

Kata Saidurrahman, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi persoalan itu. Pertama perang pemikiran dan perang aksi untuk kebangsaan. Di mana dua peran ini, sangat potensial dilakukan kalangan mahasiswa. Sebab, mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang khusus. “Mahasiswa adalah kelompok mahasiswa yang tercerahkan dalam ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu dan daya kritis cukup baik dalam perubahan sosial,” katanya.

Pria kelahiran Labuhanbatu ini menambahkan, mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang bisa mengintegrasikan paradigma ke dalam aksi. Artinya, konsep pemikiran bisa diaplikasikan, disosialisasikan dan disebarluaskan dalam bentuk kreatif dalam masyarakat. Peran sebagai agen sosial akan menemukan momentumnya.

“Kita di Sumut ini membutuhkan ide kreatif untuk menyejukkan suasana yang hiruk pikuk, apalagi di tahun politik yang panas. Saya yakin dengan peran strategis ini, mahasiswa bisa menjadi lokomotif pengawalan nilai kebangsaan untuk pembangunan Sumut,” pungkasnya.

Ketua Panitia Silaturahmi BEM, Budi Syahputra, menambahkan, usai pembukaan ini kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mahasiswa dengan AKBP Robert Da Costa (Wadir Krimsus Poldasu) dan Natalius Pigai. Kegiatan silaturahim juga akan berlangsung hingga Rabu, 9 Mei 2018. “Peserta difasilitasi selama tiga hari agar fokus dalam mengikuti materi yang disajikan. Kegiatan ini juga diisi oleh pemateri nasional untuk memperkuat pemikiran dan gerakan di kalangan mahasiswa khususnya BEM se Sumut,” terang Budi. (rel)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca