29 C
Medan
Kamis, 19 September 2024

Terkuak… Janda Dua Anak Bukan Gantung Diri tapi Dibunuh Kekasih Gelap

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Janda dua anak bernama Rulaini alias Rada (36) yang ditemukan tewas di rumah kontrakannya Jalan Pasar V, Lorong Mentimun, Desa Tembung, Percut Seituan ternyata dibunuh oleh kekasih gelapnya.

Diberitakan kemarin, Rulaini alias Rada ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri karena ditemukan kabel yang melilit di lehernya. Namun setelah didalami penyidik, korban tewas karena dibunuh. Pelaku berskenario bahwa korban gantung diri.

Dari hasil penyidikan mendalam Polsekta Percut Seituan dan otopsi RS Bhayangkara Medan terungkap bahwa Junaidi alias Gepeng (38) warga Jalan Denai, Lorong Pena, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai merupakan pembunuhnya.

Jun nekat membunuh karena didesak korban untuk bertanggung jawab atas kehamilan yang dilakukannya. Kini supir angkot itu pun mendekam di sel tahanan Polsekta Percut Seituan.

Kapolsekts Percut Seituan Kompol Pardamaean Hutahaean dalam keterangan persnya, Kamis (23/11/2017) menjelaskan, setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi, ternyata janda beranak dua tersebut tewas akibat dibunuh oleh pacarnya Junaidi alias Gepeng, di rumah kontrakan korban pada Selasa (22/11/2017).

“Korban ternyata bukan tewas gantung diri melainkan tewas digantung oleh kekasih gelapnya sendiri,” ujar Kompol Pardamaean.

Awalnya korban sempat bertengkar dengan tersangka ini. Pertengkaran disebabkan korban meminta pelaku bertanggungjawab karena korban sedang mengandung anak dari Junaidi.

Kepada petugas tersangka mengakui pada Selasa (21/11/2017) ia terlibat pertengkaran karena permasalahan dengan korban. Pertengkaran itu karena korban takut ditinggal Junaidi. Akibat pertengkaran itu, korban masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu dari dalam.

“Aku masuk ke kamar korban lewat kamar sebelah dengan cara memanjat tembok. Setelah aku masuk ke kamar korban kami bertengkar lagi. Korban bilang dia mau mati saja,” kata Junaidi.

Lalu, tersangka mengambil bangku yang ada di kamar dan meletaknya diatas tempat tidur korban. Selanjutnya korban naik ke bangku dan mengikat lehernya sendiri dengan kabel.

“Sedangkan tersangka ini, mengikatkan ujung kabel yang satunya lagi ke tiang yang ada diatas kamar dengan posisi tersangka berdiri dibelakang korban. Selanjutnya tersangka turun dan kemudian menolak tubuh korban, sehingga kursi yang dipijak korban terjatuh. Seketika korban tergantung,” timpal Kompol Pardamean.

Saat korban tergantung, tersangka hanya melihat korban yang sudah tidak bergerak sampai korban tewas. Setelah korban tewas, tersangka mengambil pisau cutter yang ada di kamar dan memotong kabel yang menjerat leher korban. Korban akhirnya terjatuh diatas kasur. (did)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca