akses.co – Hingga kini, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai 92% untuk sisi laut dan 71% untuk sisi darat. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung selesai Desember 2017.
GM Pelabuhan Kuala Tanjung, Agus Deritanto mengungkapkan untuk mencapai target pembangunan pelabuhan itu, pihaknya mempercepat proses pembangunan siang dan malam.
“Kita kebut pembangunannya siang dan malam. Mudah-mudahan, proses pembangunannya selesai sesuai target kita, Desember tahun ini dan diharapkan April tahun depan sudah bisa dioperasikan,” paparnya saat menerima kunjungan sejumlah wartawan di proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Batubara, Kamis (9/11/2017).
Agus menambahkan tidak ada kendala berarti dalam proses pembangunan pelabuhan tersebut, kecuali faktor alam. Faktor lainnya adalah masalah pembebasan lahan, akses keluar masuk kenderaan menuju pelabuhan tersebut.
“Sekitar satu hektar lagi lah akses lahan yang saat ini sedang dalam proses pembebasan. Tapi itu tidak menjadi kendala dibandingkan dengan faktor alam seperti cuaca buruk. Namun, kita bisa mengantisipasinya dengan mengebut pembangunanya siang dan malam,” ungkapnya.
Corporate Secretary Pelindo 1, M Eriansyah mengungkapkan saat ini, Pelindo 1 fokus dalam menjalankan program pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub Internasional seperti yang diharapkan pemerintah.
“Pelabuhan Kuala Tanjung ini merupakan salah satu proyek strategis nasional. Diharapkan, pelabuhan ini dapat meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia,” paparnya.
ACS Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami mengungkapkan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap diantaranya pengembangan terminal multipurpose yang disiapkan dengan kapasitas 500 ribu TEUs, pengembangan kawasan industri 3000 hektar, pengembangan dedicated/hub port dan pengembangan kawasan industri terintegrasi.
“Untuk mewujudkan terminal multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 sedang menyiapkan kawasan industri yang terpadu seluas 3000 hektar. Pelabuhan ini juga direncanakan untuk pengembangan kawasan industri untuk dapat menekan biaya logistik,” ungkapnya. (din)
