Jakarta, akses.co – Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menilai akan ada peningkatan jumlah orang miskin dan pengangguran di Indonesia ditengah pandemi virus corona.
Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, membenarkan akan adanya peningkatan jumlah orang miskin dan pengangguran di tengah wabah Covid-19 ini. Namun menurutnya penambahan jumlah orang miskin dan pengangguran tersebut akan melampaui perkiraan pemerintah.
Katanya, jika hanya penurunan drastis pertumbuhan ekonomi saja yang dinilai, prediksi pemerintah tepat. Namun, jika ada faktor inflasi yang menyebabkan batas kebutuhan makanan dan minuman semakin naik, batas kemiskinan juga akan naik dan jumlah orang miskin pun bertambah.
Menurut hitungan INDEF, bila pertumbuhan ekonomi hanya 2,5 persen dan inflasi berkisar 5 persen, tingkat kemiskinan diperkirakan di atas 10 persen dan jumlah penduduk miskin bisa di atas 27 juta orang.
“Apalagi nanti misalnya skenario terburuk adalah pertumbuhan ekonomi sampai minus 4 persen, inflasi mungkin sekitar 5 persen. Wah, bisa jadi kemungkinan tingkat kemiskinan bisa di atas 12 persen dan penduduk miskin bisa di atas 30 juta jiwa,” ujarnya.