30 C
Medan
Jumat, 20 September 2024

Perusahaan Besar Tidak Jaminan Perusahaan Itu Aman

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mendukung penuh digelarnya The Seventh International Conference On International studies (ICIS) 2018 di Gedung Rumah Sakit Royal Prima Jalan Ayahanda Medan, Jumat (7/12/2018). Acara yang digagas oleh Universitas Prima Indonesia (UNPRI) dan Universitas Utara Malaysia (UUM) ini bertujuan untuk membahas perkembangan IPTEK di era revolusi industri 4.0.

Dalam sambutannya Eldin mengungkapkan, kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini mampu mengubah dunia. Sebab revolusi industri generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Revolusi generasi kedua hadir ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam atau combustion chamber dilanjutkan dengan revolusi generasi ketiga yang ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.

“Kegiatan ini merupakan salah satu cara menghadapi perkembangan IPTEK di era revolusi industri 4.0. Kesiapan kita memasuki era generasi ke empat ini akan menentukan kesuksesan atau kegagalan kita di masa depan. Revolusi industri 4.0 saat ini menemukan pola baru ketika teknologi disruptif hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang lebih dahulu ada,” katanya.

Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya industri perusahaan-perusahaan raksasa. Ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan keamanan sebuah perusahaan industri, melainkan kelincahan dan kecepatan perusahaan menjadi kunci keberhasilan neraih prestasi dengan cepat.

Sebagai ilustrasi, Eldin mencontohkan perusahaan transportasi berbasis aplikasi online gojek yang tidak memiliki armada. Namun mampu mengancam banyak pemain lama bisnis transportasi di Indonesia. “Oleh sebab itu, perusahaan harus peka dan melakukan introspeksi diri sehingga mampu mendeteksi posisinya di tengah perkembangan iptek yang kian masif,” tambahnya. (eza)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca