29 C
Medan
Kamis, 19 September 2024

Launching OST Haji Asrama, Satukan Hati dan Jiwa untuk Film HAS

Menarik untuk dibaca

Redaksi
Redaksihttps://www.akses.co/
Redaktur berita di https://www.akses.co
- Advertisement -[the_ad_placement id="artikel-bawah-judul-diatas-teks"]

akses.co – Momen peluncuran video clip Hati dan Jiwa sebagai original soundtrack (OST) Film Haji Asrama memunculkan dukungan dan semangat yang tinggi atas kebangkitan Film Sumatera Utara. Film drama religi besutan sutradara asal Sumut ini diharap menjadi nafas baru bagi lahirnya Film film HAS lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi kreasi muda dan semangat dari Bang Onny (sutradara, red). Film HAS merupakan semangat baru di tahun 2018. Mari sama-sama kita menyatukan hati dan jiwa kita untuk kemajuan film, kesenian dan kebudayaan di Sumatera Utara,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Wan Hidayati, saat meluncurkan resmi video clip Hati dan Jiwa, di Garuda Plaza Hotel, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (30/5).

Wan Hidayati mengatakan, kehadiran banyak undangan di acara tersebut menunjukkan rasa bangga yang cukup dalam atas kehadiran Fim HAS sebagai film lokal. “Kita datang kemari dengan hati yang benar-benar iklas. Kita semua sangat bangga. Saya yakin semua ingin bergabung menjadi tim. Ketika kita melihat fim ini, kita sangat ingin bergabung. Di bulan Ramadhan ini, lagu OST Film HAS di-launching. Kita ambil hikmahnya dengan harapan film ini menjadi tuan rumah di Sumut,” kata Wan Hidayati, yang juga General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP GKT) ini.

Wan Hidayati melihat kru produksi Film HAS sangat bersemangat membuat satu film yang bisa diandalkan untuk Sumut. “Kita juga harus tanya hati dan jiwa. Jika pun kemudian ini diproduksi, maka itu lahir dari sebuah kesungguhan. Mari kita mulai lagi kebangkitan perfilman di Sumut. Bukan ini yang pertama dan terakhir,” pesannya.

Sutradara Film HAS, Onny Kresnawan, pada kesempatan tersebut juga menjelaskan proses di balik lahirnya ide Film HAS. “Prosesnya terlalu panjang. Ini sudah kita rancang sejak 3 tahun lalu. Kemudian kita bersama-sama meramunya. Proses pendanaan juga masih terus kita jajaki. Namanya juga komunitas, punya mimpi besar tapi minim budget,” ujarnya.

Dikatakannya, momen Ramadhan ini seharusnya sudah produksi sehingga bisa selesai saat Lebaran Haji 2018. Tapi teryata ada hikmah di balik itu. “Ketika produksi tidak jadi, ternyata kita diberi petunjuk untuk membuat lagu ini. Sampai akhirnya kita ketemu dengan Heru Sinar yang menciptakan lagu ini. Ibu Kadisbudpar Sumut, kami mengapreasiasi luar biasa karena sudah mau “memeluk” film ini, dengan harapan film ini bisa mendapat hati di banyak orang,” kata Onny yang juga Koordinator Komite Film Dewan Kesenian Sumatera Utara ini

Onny menjelaskan, video klip berdurasi 3 menit 42 detik tersebut mengambil setting di Pulau Paropo, salahsatu lokasi wisata ikonik Danau Toba di perbatasan Desa Paropo dan Desa Silalahi III, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumut. Sesi pengambilan gambar dilakukan sehari penuh pada Sabtu, 12 Mei 2018

“Ini terlalu cepat memang. Ada uang yang sudah terkumpul. Survey lokasi 2 hari. Pengambilan gambar 1 hari. Butuh 2 minggu untuk menyusun konsepnya. Saya memilih sebuah bukit karena untuk mencapai sebuah kesuksesan, pasti ada aral melintang,” tandas Onny. (rel/rur)

- Advertisement -spot_img

Berita Selanjutnya

[gs-fb-comments]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -[the_ad_placement id="sidebar-1"]

Juga banyak dibaca