akses.co – Memeringati 12 tahun peristiwa jatuhnya pesawat Mandala Airlines di kawasan Padanbulan, Medan, jajaran Pemprovsu melakukan ziarah ke makam mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar dan HT Rizal Nurdin. Diketahui, dua tokoh ini ikut menjadi korban tewas dalam peristiwa yang terjadi pada 5 September 2005.
Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung memimpin pelaksanaan peringatan tersebut mengatakan bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan sekaligus mendoakan dua mantan Gubernur Sumut agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Terlebih kepergian Rizal Nurdin maupun Raja Inal Siregar bersamaan, saat tragedi kecelakaan pesawat pada 2005 silam, di mana mereka tengah menjalankan tugas negara.
“Sebagaimana kita ketahui, mereka, almarhum semasa hidupnya pernah menjabat Gubernur Sumut. Dan saat terjadinya kecelakaan pesawat Mandala, beliau ini keduanya ada di dalam dan sedang menjalankan tugas menuju Jakarta,” sebut Wagub usai menziarahi pusara Rizal Nurdin dan Raja Inal Siregar, Selasa (5/9/2017) di Pemakaman Masjid Raya Al-Mahsun dan Taman Makam Pahlawan Medan.
Kata Nurhajizah, sudah sepantasnya peristiwa jatuhnya Pesawat Mandala menjadi hikmah bagi semua. “Apalagi kita tahu, almarhum HT Rizal Nurdin dan Raja Inal Siregar sudah banyak berbuat untuk Sumatera Utara selama masih hidup. Apalagi saat menjabat Gubernur, keduanya telah memberikan contoh, tauladan kepada kita semua, tentang disiplin dan lainnya,” ujar Nurhajizah.
Usia membacakan Surat Yasin dan doa kepada arwah almarhum, rombongan Pemprov Sumut pun bersama menabur bunga DNA menyiram air ke pusara almarhum dua putra terbaik Sumut itu. Sebagaimana diketahui, saat ini penerus dari HT Rizal Nurdin adalah adik kandungnya sendiri, HT Erry Nuradi yang tengah menunaikan ibadah haji.
Meskipun guyuran hujan gerimis mengiringi peringatan tersebut, namun acara berlangsung cukup khidmat untuk mendoakan arwah keduanya mendapat tempat yang layak sebagaimana jasa yang telah diberikan untuk Sumatera Utara semasa hidup. (rur)
